Fajar Adinugraha

Kamis, 25 Mei 2017

GORESAN SANG PENYAIR KAPUR TULIS UNTUK SMA CITRA KASIH JAKARTA













Juli 2013, merupakan tahun pertamaku memutuskan untuk menjadi pendidik di SMA yang terbilang tidak begitu terkenal saat itu. Semua heran, mengapa aku meninggalkan Santa Ursula yang notabene merupakan salah satu sekolah terbaik di Jakarta. Namun, itu adalah sebuah pilihan yang tidak bisa dijelaskan. Ini, merupakan sebuah takdir yang mungkin saat itu kita juga tidak bisa menolaknya.

Sebuah sekolah yang berdiri di sebuah ruko di citra garden 6. Entah mengapa, aku langsung tertarik untuk menjadi pendidik di sekolah ini. Atau mungkin karena sekolahnya kecil dan kurang terkenal sehingga aku tertarik? Ya, mungkin aku orang yang selalu berpikiran berbeda dari yang lainnya. 

Pertengahan juli, kegiatan belajar mengajar dimulai. Sungguh tidak bisa dipercaya, seorang sarjana pendidikan biologi diminta untuk mengajar matematika kelas X dan biologi kelas X dan XI. Sungguh aneh!!! Namun, aku jalani dengan iklhas bakti bina bangsa. Timbul keraguan apakah aku bisa mengajar anak dengan baik? Untung aku masih punya buku sakti saat belajar matematika di SMA Negeri 1 Purworejo. Buku saktiku merupakan catatan matematika kelas X hingga kelas XII. Maklum, dulu aku termasuk anak lumayan rajin. Entah mengapa, buku itu masih aku simpan padahal aku sama sekali tidak mengambil jurusan matematika saat kuliah. :) Terimakasih bu Endang dan bu Endrati,guru matematikaku di SMA. Alhasil, 2 tahun aku mengajar matematika di SMA ini dari tahun 2013 hinga 2015. Kemudian aku berpikir, sungguh tidak bijak aku mengajar matematika sedangkan aku tidak pernah mengenyam pendidikan khusus untuk menjadi seorang guru matematika. Yang menjadi pertanyaanku, apakah siswa yang aku ajari itu paham dan mengerti apa yang aku ajarkan? Ya, biarkanlah hati sanubari di dalam relung hati mereka saja yang tahu.

Sebagai seorang pendidik biologi di sekolah entreprenuer memang sedikit membingungkan. Apakah pelajaran sains diutamakan? Ataukah dikesampingkan? Pada tahun pertama, aku mencoba mengajar menggunakan metode teori yang terintegrasi praktikum di kelas X dan XI. Karena waktu itu kelas XII diampu oleh bapak Ganjar yang sangat luar biasa canggih. Mungkin bisa dibilang seperti master biologi. Nah, ternyata para siswa sangat antusias dalam pembelajaran biologi. Dari sini kemudian saya berpikir akan meningkatkan metode pembelajaran di SMA ini. Waktu itu kelas XI MIPA dihuni oleh sekitar 21 siswa, menurut saya kelas ini unik dan lucu. Tapi, mereka sangat antusias. Saya catat namanya disini agar tidak lupa: gary, enda, jeffry, gilbert, wilson, leonardo, vincent, mary, jaja,sasa, caroline, irene, gaby, dan lupa saya (kalau ada yang membaca tulisan ini tolong ingatkan di kolom komentar ya) :). Kelas X MIPA waktu itu ada danis, ben, owin, sean, alvin, michelyn, kiki, jessica, kalista (masuk di kelas XI), kevin febrian dan lupa saya (kalau ada yang membaca tulisan ini tolong ingatkan di kolom komentar ya).

Pada tahun 2013 ini, saya juga mengadakan kegiatan pramuka bersama kak melly, kak eka, dan kak vendy. Pada tahun ini juga, lahirlah paduan suara Imago Amoris. Tepatmya, tanggal 5 September 2013. Imago Amoris berasal dari bahasa latin: "Imago" yang artinya Citra dan "Amoris" yang artinya Kasih.  Keraguan muncul ketika paduan suara ini saya dirikan. Meskipun saya pernah sekitar 4 tahun di paduan suara kampus, tapi ini beda karena yang dihadapi adalah ababil "abg muda dan labil" hehehehe. Namun, puji tuhan alhamdulilah, paduan suara ini masih berdiri hingga sekarang. Saat ini paduan suara dibimbing oleh seorang master paduan suara yaitu Suhu Wahyu.hehe. Imago amoris juga bisa disaksikan di chanel youtube saya. Imago Amoris dibawah bimbingan saya, pernah tampil di Open House 2013 dan 2014, Natal di GKY, Misa di Santa Maria Imakulata, Kebaktian di GKI Citra 1, Marketing Office, Hotel Ciputra juga pernah. Imago amoris juga pernah lomba di IPeka Puri, Universitas Trilogi dan Central Park. Ya itung itung cari pengalaman. Pada akhir tahun ajaran 2015, aku putuskan untuk berhenti sebagai pendamping.

Setelah kutinggalkan paduan suara, aku kemudian ingin mengangkat nama sekolah ini di bidang lomba. Di lubuk hati yang paling dalam ini, terbersit sebuah bayangan bahwa anak anak di sekolah ini memiliki kemampuan yang cukup di bidang sains. Alhasil, aku ajak mereka mengikuti beberapa lomba karya ilmiah dan pra OSN. Puji tuhan, dari tahun 2014 hingga 2017 ini, sekolah citra kasih mampu menunjukkan taringnya di tingkat jabodetabek hingga nasional.

Suka duka memang banyak aku alami di sekolah ini. Duka memang ada, namun tertutup dengan suka gembira di sekolah ini. Mungkin aku terkenal disiplin bagi anak anak. AKu tidak segan segan untuk menegur kalau mereka salah. Tapi, mereka selalu tersenyum seakan akan melupakan teguran dariku. Aku berpikir, jikalau mereka tidak diberi tahu atau ditegur, aku kasihan nanti ke depannya mereka. Yang aku suka mengajar siswa di citra kasih yaitu anaknya saya akui baik dan perhatian (meskipun ada yang nyolot).. hehe. Namun, tidak masalah, mereka sangat baik terhadapku, ini yang tidak bisa aku lupakan. 

Namun, rasanya cerita ini harus berakhir di bulan Juni 2017 ini, mungkin mereka tidak akan menghiasai cerita cerita di tahun tahun berikutnya. Keceriaan dan ketulusan anak anak citra kasih akan selalu aku kenang. Pesan saya, lakukanlah segala sesuatu dengan jujur, disiplin, dan tangggung jawab. Selain itu, apabila di kemudian hari bertemu dengan saya, dan saya lupa karena kamu mungkin tambah cantik dan ganteng. Saya mohon, tegurlah saya,, agar hubungan persaudaraan kita terus terjaga.

Apabila ada jarum yang patah, jangan disimpan di dalam peti
Kalau ada sikap saya yang salah, jangan disimpan di dalam hati

Ambil cucian di rumah desi
Cukup sekian dan terima kasih

Kenangan SMA Citra Kasih Jakarta

Salam kasih,


Fajar Adinugraha

0 Comments:

Posting Komentar